Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

NGABEN

Ngaben secara kasar bisa diartikan sebagai sebuah prosesi pembakaran mayat dalam masyarakat Hindu Bali. Secara etimologis, istilah ngaben adalah prosesi pembakaran mayat tidak selamanya tepat karena adakalanya tradisi ngaben tak selalu melulu tentang prosesi membakar mayat. Dalam bahasa lain di Bali, ngaben juga sering disebut dengan kata palebon. Kata ini diyakini berasal dari kata lebu yang berarti tanah atau debu. Jadi, ngaben atau palebon adalah sebuah prosesi upacara bagi sang mayat untuk ditanahkan (menjadi tanah). Dalam hal men-tanah-kan ini masyarakat Hindu Bali mengenal dua cara yakni dengan menguburkannya dan atau membakarnya. Dengan kata lain prosesi pembakaran mayat ada dalam upacara ngaben, tapi ngaben tidak berarti selalu berupa upacara pembakaran mayat. Secara bahasa, kata ngaben berasal dari kata beya yang berarti biaya atau bekal. Kata beya ini sendiri kemudian dalam kalimat aktif (melakukan pekerjaan) menjadi meyanin. Kata meyanin sudah menjadi bahasa baku untuk menye

Pranata Upacara Selamatan Masyarakat Jawa

Pengertian Dan Tata Cara Upacara Selamatan Seseorang yang merasa mendapatkan anugerah atau karunia dari Tuhan, tentu akan bersyukur. Salah satu kebiasaan masyarakat Jawa pada umumnya adalah  upacara adat jawa  menyelenggarakan selamatan, yaitu suatu acara pengiriman doa bagi yang melakukan selamatan. Dengan kata lain, Selamatan atau selametan adalah sebuah tradisi ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dengan tujuan untuk memperoleh keselamatan bagi orang yang bersangkutan. Clifford Geertz (1969: 126) antara lain menulis tentang selamatan sebagai upacara kecil di dalam sistem religius jawa. Acara ini biasanya dihadiri oleh para tetua desa, tetangga dekat, sanak saudara, dan keluarga inti. Setelah selamatan selesai, tetamu biasanya akan dibawakan aneka penganan basah (nasi, lauk pauk, dan tambahan  snack  atau kue-kue) atau makanan kering (mi instan, kecap, minyak goreng, saus tomat, saus sambal) yang dinamakan  besekan  atau  berkat . Upacara selamatan merupakan salah satu tra

KARAPAN SAPI (MADURA)

Gambar
Karapan sapi , saat mendengar kata-kata itu pasti yang terlintas dalam pikiran kita adalah Pulau Madura. Memang Karapan Sapi adalah tradisi yang sangat lekat dengan Madura. Inilah kekayaan dan keunikan budaya yang hanya terdapat di Madura. Anda tidak akan dapat menemukan tradisi Karapan Sapi di manapun selain di Madura. Madura memang kaya akan budaya dan tradisi serta kearifan lokal. Karapan sapi adalah aset bangsa yang harus dijaga kelestariannya di Bumi Pertiwi. Sekali lagi tradisi Karapan Sapi adalah tradisi asli Madura. Sebelum membahas lebih jauh tentang tradisi dan kebudayaan daerah khas madura, alangkah lebih baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui bagaimana kehidupan sehari-hari, watak serta perilaku masyarakat Madura. Madura oleh suku bangsa lain dikenal sebagai suku bangsa yang berwatak keras, kasar, panas dan sebagainya. Sebenarnya Madura tidaklah demikian. Marilah kita meluruskan persepsi tersebut. Madura memiliki adat budaya yang kental dengan nuansa keagamaan dan m

BAAYUN ANAK

Gambar
BAAYUN ANAK (Tradisi Khas Bubuhan Banjar Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW) Baayun anak adalah tradisi ibu-ibu masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Mereka menidurkan anak bayinya dengan cara mengayun-ayunkannya. Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman dahulu sampai sekarang. Ayunan itu terbuat dari tapih bahalai atau kain kuning dengan ujung-ujungnya diikat dengan tali haduk (ijuk). Ayunan ini biasanya digantungkan pada penyangga plapon di ruang tengah rumah. Pada tali tersebut biasanya diikatkan Yasin, daun jariangau, kacang parang, katupat guntur, dengan maksud dan tujuan sebagai penangkal jin (mahluk halus) atau penyakit yang mengganggu bayi. Posisi bayi yang diayun ada yang dibaringkan dan ada pula posisi duduk dengan istilah “dipukung”. Mengayun anak ini ada yang mengayun biasa dan ada yang badundang. Mengayun biasa adalah mengayun dengan berayun lepas sedang mengayun badundang adalah mengayun dengan memegang tali ayunan. Yang lebih menarik adalah menidurkan anak

MACAM-MACAM BUDAYA DI YOGYAKARTA

1.Kesenian Gamelan Gamelan merupakan alat musik khas Jawa tengah khususnya Yogyakarta. Music gamelan ini sering digunakan dalam upacra-upacara adat di Yogyakarta atau sebagai music pengiring di keraton Yogya. Salah satu tempat di Yogyakarta dimana anda bisa melihat pertunjukan gamelan adalah Kraton Yogyakarta. Pada hari Kamis pukul 10.00 – 12.00 WIB digelar gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri. Hari Sabtu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai pengiring wayang kulit, sementara hari Minggu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai pengiring tari tradisional Jawa. Untuk melihat pertunjukannya, anda bisa menuju Bangsal Sri Maganti. Sementara untuk melihat perangkat gamelan tua, anda bisa menuju bangsal kraton lain yang terletak lebih ke belakang. 2.Upacara Bekakak    Adalah sebuah ritual budaya Jawa asli yang bertujuan mengenang kesetiaan salah satu abdi dalem kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono I bernama Kyai Wirasuta dan Nyai Wirasuta. Dila