PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA TUGAS 2
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
Tugas 2
PENGANTAR
BISNIS INFORMATIKA
TIME OF VALUE DAN TINGKAT SUKU BUNGA
TIME OF VALUE DAN TINGKAT SUKU BUNGA
Nama : Novega Eldiarwan
NPM : 55415112
Jurusan : Teknik Informatika
Dosen : Siti Saidah,S.Kom.,MMSi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang pada waktu sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang pada masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Tingkat bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan
satu rupiah nanti.
1.2. Identifikasi Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1. Apa
pengertian dari Time value of money ?
2. Apa
pengertian dari Tingkat Suku Bunga?
1.3.
Tujuan
1. Mengetahui
tentang pengertian Time value of money
2. Mengetahui
tentang pengertian Tingkat Suku Bunga
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep nilai waktu dari uang
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang pada waktu sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang pada masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Waktu akan meruba nilai uang dengan sendiri nya tanpa ada aturan tertentu yang mengharuskan perubahan nilai uang dengan jangka waktu tertentu. Serta seberapa besar perubahan nilai uang tersebut.
Perubahan nilai uang sering dibandingkan oleh orang awam sebanding dengan nilai dari bahan- bahan pokok. Sebut saja seorang ibu rumah tangga sering mengeluhkan semakin mahal nya harga – harga bahan pokok yang semakin meningkat dan sering pula membandingkan nya dengan masa sebelum nya.
Contohnya, seorang ibu rumah tangga pada masa lalu dengan uang sejumlah Rp. 10.000,- dapat membeli berbagai bahan pokok, tetapi pada masa sekarang dengan uang sejumlah Rp. 10.000,- hanya dapat membeli satu kilogram beras saja. Atau harga dari satu gram emas pada masa lalu seharga Rp. 30.000,- per gram tetapi pada masa sekarang harga satu gram emas dapat mencapai Rp. 100.000,- per gram nya.
Hal tersebut dapat membuktikan perubahan nilai uang terhadap suatu barang yang bersifat tetap tetapi yang berubah adalah nilai dari uang tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai uang sejumlah Rp. 10.000,- pada masa lalu akan berbeda dengan nilai uang Rp. 10 000; sekarang dan akan berbeda pula dengan nilai Rp 10.000,- pada saat sepuluh tahun mendatang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dan lain-lain.
Konsep time value of money ini sebenarnya ingin mengatakan bahwa jika Anda punya uang sebaiknya -bahkan seharusnya diinvestasikan, sehingga nilai uang itu tidak menyusut dimakan waktu. Sebab, jika uang itu didiamkan, ditaruh di bawah bantal, brankas, atau lemari besi maka uang itu tidak bekerja dan karenanya nilainya semakin
lama semakin turun.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
2.2 Tingkat Suku Bunga
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
2.2 Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan
satu rupiah nanti.
Jadi tingkat suku bunga merupakan persentase dari modal yang dipinjam dari pihak luar atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung di Bank atau tingkat biaya yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan dananya pada saham.
Jadi tingkat suku bunga merupakan persentase dari modal yang dipinjam dari pihak luar atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung di Bank atau tingkat biaya yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan dananya pada saham.
Menurut teori klasik, bunga adalah bagian dari penggunaan dana yang tersedia untuk dipinjamkan (Loanable Fund). Harga ini terjadi di pasar dana investasi, ini terjadi dimana pada periode waktu tertentu anggota masyarakat memilki kelebihan dari pendapatan kemudian menabung kelebihan pendapatannya.
Terdapat
dua pandangan berbeda mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku
bunga (Sukirno, 1994:33) :
a. Menurut
pandangan ahli ekonomi klasik, tingkat bunga dipengaruhi oleh permintaan atas
tabungan oleh para investor dan penawaran tabungan oleh rumah tangga.
b. Menurut
pandangan Keynes, tingkat bunga dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar dan
preferensi liquiditas atau permintaan uang. Preferensi liquiditas adalah
permintaan terhadap uang seluruh masyarakat dalam perekonomian.
Dalam
hubungannya dengan permintaan uang, tingkat bunga bisa dibedakan menjadi dua
yaitu tingkat bunga dalam negeri dan tingkat bunga luar negeri. Perbedaaan
tingkat bunga diantaranya disebabkan beberapa faktor, yaitu : (Sukirno,
2000:385)
a. Perbedaan
resiko, pinjaman pemerintah membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari pada
tingkat bunga pinjaman swasta karena resikonya lebih kecil.
b. Jangka
waktu pinjaman, semakin lama waktu pinjaman semakin besar tingkat bunga.
c. Biaya
administrasi pinjaman, pinjaman yang lebih sedikit jumlahnya akan membayar
tingkat bunga yang lebih tinggi.
Dalam
realitas sehari-hari terdapat empat macam suku bunga (Khalwaty, 2000:162) yakni
:
a. Suku
bunga dasar, yaitu tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Bank Sentral atas
kredit yang diberikan kepada perbankan dan tingkat suku bunga yang ditetapkan
bank sentral untuk mendiskonto surat-surat berharga yang ditarik atau diambil
alih oleh Bank Sentral.
b. Suku
bunga efektif, yaitu suku bunga yang sesungguhnya dibebankan kepada debitur
dalam jangka waktu satu tahun apabila suku bunga nominal akan sama dengan nilai
suku bunga efektif.
c. Suku
bunga nominal, yaitu tingkat suku bunga yang ditentukan berdasarkan jangka
waktu satu tahun.
d. Suku
bunga padanan, yaitu suku bunga yang besarnya dihitung setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan, atau setiap tahun untuk sejumlah pinjaman atau investasi
selama jangka waktu tertentu yang apabila dihitung secara anuitas akan
memberikan penghasilan bunga dengan jumlah yang sama.
Jika tingkat suku bunga dalam negeri naik, maka permintaan uang akan meningkat. Lain halnya dengan permintaan uang kuasi. Hubungan antara suku bunga dalam negeri dengan jumlah uang kuasi adalah positif. Menurut penelitian Boorman (dalam Azis, 2002:24), jika suku bunga domestik naik maka jumlah uang kuasi akan meningkat apabila faktor lain tetap (Cateris Paribus). (www.google.co.id).
Hal
ini disebabkan karena masyarakat lebih cenderung menyimpan uangnya di bank
sehingga jumlah tabungan maupun deposito baik rupiah dan valuta asing akan
bertambah. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga domestik turun masyarakat
cenderung lebih suka menyimpan uang tunai, ini berarti jumlah uang kuasi akan
menurun.
Menurut
teori Preferensi likuiditas (Mankiw, 2003:265): Tingkat bunga disesuaikan untuk
menyeimbangkan permintan dan penawaran untuk aset perekonomian yang palin
likuid (uang). Tingkat bunga salah satu determinan dari beberapa banyak uang
yang ingin dipegang orang.
Tingkat bunga merupakan biaya oppurtunitas dari memegang uang yang tidak menghasilkan bunga. Ketika tingkat bunga naik orang-orang ingin memegang lebih sedikit uang. Orang-orang yang memegang kelebihan jumlah uang yang beredar berusaha mengubah sebagian diantaranya dari bentuk uang yang tidak menghasilkan bunga menjadi deposito di bank atau obligasi yang dapat mengasilkan bunga. Untuk menarik kembali dana, Bank dan penerbit obligasi merespon dengan menaikkan tingkat bunga, dimana orang akan merasa aman dengan forto folio aset moneter dan aset non moneter mereka (Mankiw, 2003:266).
Jadi menurut teori preferensi likuiditas, penurunan jumlah uang beredar menaikkan tingkat bunga, dan kenaikan jumlah uang beredar menurunkan tingkat bunga. Dengan melakukan kebijakan uang ketat pemerintah berusaha melakukan pengontrolan terhadap jumlah uang yang beredar.
Menurut
pandangan klasik Keynes (Nopirin, 2000:90) mendefenisikan tingkat bunga sebagai
fenomena moneter. Artinya tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan
permintaan akan uang (ditentukan dalam pasar uang). Uang akan berpengaruh
terhadap kegiatan ekonomi, selama uang mempengaruhi tingkat bunga.
Dari
beberapa pendapat dan pengertian yang telah dikemukakan diatas dapat
disimpulkan bahwa tingkat suku bunga selalu menjadi ukuran bagi masyarakat
dalam menentukan preferensinya antara menabung (saving) atau menginvestasikan
dana yang dimilikinya. Namun pada saat kondisi tingkat suku bunga tinggi, maka
hal ini akan mempengaruhi peredaran uang di masyarakat, karena mereka cenderung
untuk menabung sebab hal ini dapat menguntungkan mereka. Sehingga hal tersebut
dapat
mengakibatkan uang yang
beredar akan berkurang.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Time value of money atau dalam bahasa
Indonesia disebut nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang menyatakan
bahwa nilai uang pada waktu sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang
pada masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai
uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Cara
pembayaran kembali modal yang diinvestasikan dalam penutupan modal awal.Dengan
kata lain, dalam dua diagram cashflow disebut ekuivalen pada suatu tingkat
bunga tertentu, jika dan hanya jika, keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama
pada tingkat bunga tersebut.
Sumber
:
http://sjarimonogakari.blogspot.com/2012/12/bab-8-konsep-nilai-waktu-dari-uang.html.
Komentar
Posting Komentar