Perkembangan Penduduk Dan Kebudayaan Di Indonesia

A. PERKEMBANGAN PENDUDUK
Pada dasarnya pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik kebudayaan dan sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam artikel ini, akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranta-pranata sebagai akibat perkembangan kebudayaan.

Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya.
Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai 2006 adalah sebagai berikut :


Penambahan / pertambahan penduduk di suatu daerah atau negarapada dasaranya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebgai berikut :

Kematian.
Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Adapun rumus untuk mencari jumlah Tingkat Kematian Kasar :

Tingkat Kematian Khusus (Age Spesific Death Rate).
Adalah tingkat kematian yang berdasarkan perbedaan resiko dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.


Fertilitas (kelahiran hidup).
Fertilisas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksudkan lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan nyata.

Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate ).
Tingkat Kelahiran Kasar adalah Jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahhun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.


General Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum.
Adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia produktif/subur.


Age Spesific Fertility Rate (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus.
ASFR menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur wanita dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15 – 49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada ukuran diatas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat dihilangkan. Jadi kalau dituliskan dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut :


Migrasi.
Migrasi adalah merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan, sehingga menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung  penduduk di daerah tersebut. Langkah-langkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor sebagai berikut :
-Persediaan Sumber Daya Alam
-Lingkungan Sosial Budaya
-Potensi Ekonomi
-Alat Masa Depan

Secara garis besar migrasi di Indonesia dibagi menjadi dua kemampakan yaitu : urbanisasi dan migrasi internasional atau transmigrasi.

Akibat Migrasi
A. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Sebagian akibat dari penduduk yang rata-rata masih muda tersebut memungkinkan pertumbuhan penduduk yang pesat di kota dan bagi pembangunan desanya sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.

B. Migrasi Interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan di luar jawa.

C. Migrasi antar negara di Indonesia sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk (immigrasi) hanya ada0,65% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar 0,57% per tahun.
Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda-beda akan menunjukan bentuk piramida yang berbeda- beda pula.

Ada tiga jenis struktur penduduk :

1. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.



2. Piramida stasioner
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.


3. Piramida penduduk tua
Bentuk piramida ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesan dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk.



B. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA.

 1. ZAMAN BATU SAMPAI LOGAM


Berdasarkan pendapat – pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
-Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
-Zaman Batu Muda ( Neolithikum )

Palaeolithikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Bersamaan persebaran budaya kapak-kapak batu itu, tersebar pula bahasa Proto Autonesia. Bahasa Proto Autonesia sebagai induk atau cikal bakal bahasa dari bangsa – bangsa yang mendiami pulau –pulau diantara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik.

Zaman Batu Muda atau Neolithikum benar – benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia. Pada zaman ini, ,mereka mulai hidup menetap, membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sejalan dengan itu revolusi alat-alat keperluan penunjang kehidupanpun terjadi.

Zaman Logam/ perunggu adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang ditandai dengan pengguanaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan mebuat perunggu.

2. ZAMAN MODERN

Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada dibayangan kita adalah sebuah budaya yang sangat beraneka ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan  pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses  belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia).

Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.

Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal dengan keberagaman  budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara. Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan Negara. Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:

Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dankarya manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal dengan keberagaman  budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa pentingnya aspekkebudayaan bagi suatu Negara. Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan Negara.
Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi kebudayaan adalahmasuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:

1.  Penetrasi Damai

Merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya,masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Contoh lainnya sepertikebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India masukmelalui proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantarayang jauh sebelum Indonesia terbentuk.

Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu danBudha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinyakerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.

Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara  pedagang - pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya).

Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang daridaerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduklokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan sepertiinilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesiasemisal kebudayaan Jawa dan Betawi.Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkayakhasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidakmengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.

Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India.

Asimilasi adalah  bercampurnya  dua  kebudayaan  sehingga  membentuk  kebudayaan  baru.

Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

2.  Penetrasi kekerasan (penetration violante)

Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.

Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia Klasik dan Kebudayaan Indonesia Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan sangat cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan  pengkajian kebudayaan yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada adalah seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya. Beberapa pengamat mengatakan bahwa perkembangan kebudayaan Indonesia khususnya kebudayaan modern dimulai sejak bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari deklarasi ini menjadikan bangsa Indonesia tidak dalam pengaruh dan tekanan bangsa lain dengan budayanya. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang lebih sempurna sehingga mulailah berkembang kebudayaan modern bangsa Indonesia.

Dalam perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya sebuah kebudayaan diantaranya adalah faktor pengaruh budaya dari luar, apabila budaya asli ini tidak dapat mempertahankan eksistensinya maka budaya asli yang ada akan tergusur dan tergantikan dengan budaya asing yang baru tersebut. Pada saat ini kita semua dapat melihat bahwa bangsa Indonesia dalam situasi yang mengkhawatirkan, karena banyak sekali budaya asing yang masuk dan tidak tersaring sehingga mempengaruhi kebudayaan asli bangsa Indonesia. Kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :

a.  Bahasa
Dapat kita ketahui bahwa sampai saat Indonesia masih konsisten dan tetap berpegang teguh dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa-bahasa daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang kita. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang terbentuk karena adanya komunikasi antara manusia Indonesia. Bahasa asing (Inggris, mandarin, dan lan sebagainya) belum terlihat begitu dinminati dalam penggunaan sehari-hari, hanya mungkin pada acara saat seminar, atau kegiatan ceramah formal diselingi dengan bahasa Inggris sekedar untuk menyampaikan kepada penonton kalau  penceramah mengerti akan bahasa Inggris.

b.  Sistem teknologi
Tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi menjadi salah satu factor yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan Indonesia. Perkembangan yang sangat terlihat adalah teknologi informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain dalam bidang informatika. Sehingga, budaya-budaya luar mampu menyusup kedalam budaya asli Indonesia itu sendiri.

c.   Sistem mata pencarian
Hidup masyarakat atau ekonomi masyarakat. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih dalam situasi krisis, yang diakibatkan oleh tidak kuatnya fundamental ekonomi pada era orde baru. Kemajuan perekonomian pada waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang jangka pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia.

d.  Organisasi Sosial.
Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras.

e.  Sistem Pengetahuan.
Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan perkembangan  pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era globalisasi.

f.    Kesenian.
Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar, apalagi seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 – 1996 yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak model Srimulat sudah tergeser dengan model Overa Van Java, Pesbuker, dan lain-lain. Untuk kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya. Namun akibat perkembangan budaya yang sangat pesat menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang mulai melupakan kesenian asli bangsa Indonesia dan akhirnya banyak kesenian Indonesia yang diakui oleh pihak lain.

g.  Sedang menghadapi suatu pergeseran-pergeseran budaya.
Hal ini mungkin dapat dipahami mengingat derasnya arus globalisasi yang membawa berbagai budaya baru serta ketidakmampuan kita dalam membendung serangan itu dan mempertahankan budaya dasar kita.

B. Dampak Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Ada beberapa dampak yang didapatkan dari perkembangan kebudayaan yang ada di Indonesia, yaitu:
1.  Dampak positif :

a.  Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.
b.  Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
c.   Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
d.  Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
e.  Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
f.    Bukan penyebab krisis ekonomi.

Contoh :
Mudah memperoleh informasi ataupun ilmu pengetahuan, Anda akan dengan mudah mendapatkan informasi melalui media elektronik (internet). Hanya dengan mengetikan apa yang akan anda cari dan hanya beberapa detik, file yang anda cari akan keluar.
Mudah melakukan komunikasi, di jaman modern ini sangatlah mudah untuk anda melakukan komunikasi. Bukan hanya berkomunikasi dengan orang yang berada dekat dengan anda, namun dengan mudahnya anda dapat berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh. Banyak orang akan memilih jejaring sosial untuk berkomunikasi (facebook, twitter, yahoo, skype, kik, dsb) dikarenakan lebih mudah, dan juga tidak berbayar. Bayangkan dengan orang orang di era tahun 2000 kebawah, mereka harus menulis surat, berjalan jauh untuk mencari kantor pos terdekat, mengirim, dan menunggu lama surat balasan. Kalaupun ada handphone, mereka harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli pulsa dan handphone.

2. Dampak Negatif :

a.  Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial.
b.  Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
c.   Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang saling menghancurkan.
d.  Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
e.  Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
f.    Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.

Contoh :
Seseorang yang minder karena melihat temannya memakai iPhone 5, memiliki barang branded, sedangkan ia tidak punya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAPAN SAPI (MADURA)

SUKU JAWA

TEKNIK KOMPILASI 1 VCLASS 2